M A K A L A H
“PEMANFAATAN
METODE PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DASAR MOTORIK”
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas Individu
Pada mata kuliah :
Dosen :

Disusun Oleh :
NAMA : - HALIMAH (A.3.15.0004)
PROGRAM S1 PIAUD
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
(STAIS)
JALAN KH.HASYIM ASY’ARI
NO.1/1 SEGERAN KIDUL
JUNTINYUAT –INDRAMAYU 45282
2018
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah
ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini dibuat dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi
tugas mata kuliah.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak
kekurangan dalam penulisannya. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah oleh
penulis di masa yang akan datang.
Akhirnya
besar harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan semua orang yang membaca pada umumnya.
Indramayu,
Oktober 2018
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR
ISI ................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan ...................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
A. Perkembangan Motorik Anak Usia Dini .................................................. 2
B. Kemampuan Motorik Kasar Dan Halus
Anak Usia Dini ................ ...... 3
C. Mengembangkan Kemampuan Dasar
Motorik ................................. ...... 7
BAB
III PENUTUP ...................................................................................... 13
A. Kesimpulan .............................................................................................. 13
B. Saran ......................................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak
sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun
segala kemampuan anak sedang berkembang cepat. Salah satu kemampuan pada anak usia
dini yang berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik atau motoriknya.
Proses tumbuh kembang kemampuan motorik anak berhubungan dengan proses tumbuh
kembang kemampuan gerak anak. Perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat
secara jelas melalui berbagai metode pembelajaran seperti gerakan dan permainan
yang dapat mereka lakukan.
B.
Tujuan
Mempelajari tentang pemanfaatan
metode pembelajaran anak usia dini dalam memanfaatkan kemampuan dasar lebih
mendalam sehingga dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
Motorik
adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan
perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsure kematangan
dan pengendalian gerak tubuh. Motorik
kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot – otot besar atau sebagian
besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu
sendiri. Motorik halus adalah gerakan yang dilakukan oleh bagian – bagian tubuh
tertentu dan hanya melibatkan sebagian kecil otot tubuh. Gerakan ini tidak
memerlukan tenaga, tapi perlu adanya koordinasi antara mata dan tangan. Gerak
motorik halus merupakan hasil latihan dan belajar dengan memperhatikan
kematangan gungsi organ motoriknya.
Perkembangan motorik
ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan
motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu,
setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apapun, sebenarnya merupakan
hasil pola interaksi yang kompleksi berbagai bagian dan system dalam tubuh yang
dikontrol otak.
Aktivitas anak terjadi dibawah control otak. Secara simultan
dan berkesinambungan, otak terus mengolah informasi yang ia terima. Bersamaan
dengan itu, otak bersama jaringan syaraf yang membenntuk system syaraf pusat
yang mencakup lima pusat control, akan mendiktekan setiap gerak anak. Dalam
kaitannya dengan perkembangsn motorik anak, perkembangan motorik berhubungan
dengan perkembangan kemampuan gerak anak. Gerak merupakan unsure utama dalam
perkembangan motorik anak.
Sedari kecil anak harus diberikan berbagai kegiatan fisik
yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk bergerak, juka seorang anak
berhasil melakukan suatu aktivitas fisik atau gerakan maka selanjutnya ia mau
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut kembali. Namun, sedari kecil seorang
anak perlu dibiarkan menemukan sendiri kegiatan / aktivitas fisik yang sesuai
dan cocok dengan kemampuannya.
1. Peran
Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Sosial dan Emosional Anak
Seorang anak yang mempunyai
kemampuan motorik yang baik akan mempunyai rasa percaya diri yang besar.
Lingkungan teman-temannya pun akan akan menerima anak yang memiliki kemampuan
motorik atau gerak lebih baik, sedangkan anak yang memiliki kemampuan gerak tertentu
akan kurang diterima teman-temannya. Penerimaan teman-teman dan lingkungan nya
akan menyebabkan anak mempunyai rasa percaya diri yang baik.
2.
Peran Kemampuan Motorik untuk
Kognitif Anak
Bermain akan meningkatkan aktifitas
fisik anak. Maxim (1993) menyatakan bahwa aktifitas fisik akan meningkatkan
pula rasa keingintahuan anak dan membuat anak-anak akan memperhatikan
benda-benda, menangkapnya, mencobanya, melemparkannya atau menjatuhkannya,
mengambil, mengocok-ngocok, dan meletakkan kembali benda-benda kedalam
tempatnya.
Adanya kemampuan/keterampilan
motorik anak juga akan menymbuhkan kreativitas dan imajinasi anak yang
merupakan bagian dari perkembangan mental anak. Dengan demikian, sering pula
para ahli menekankan bahwa kegiatan fisik dan juga keterampilan fisik anak akan
dapat meningkatkan kemampuan intelektual anak. Belahan otak kiri akan mengatur
cara berpikikr logis dan rasional, menganalisis, bicara serta berorientasi pada
waktu dan hal-hal terperinci, sedangkan belahan otak kanan berperan mengatur hal-hal
yang intuitif, bermusik, menari, dan kreativitas.
B.
Kemampuan Motorik Kasar Dan Halus
Anak Usia Dini
Pengembangan
motorik adalah proses seorang anak belajar untuk tampil menggerakkan anggota
tubuh. Seefel (dalam Moelichatoen, 1999), menggolongkan tiga keterampilan
motorik anak, yaitu:
·
Keterampilan
lokomotorik : berjalan, berlari, meloncat, meluncur,
·
Keterampilan
nonlokomotorik (menggerakkan bagian tubuh dengan anak diam di tempat):
menggangkat, mendorong, melengket, berayun, menarik;
·
Keterampilan
memproyeksi dan menerima/menagkap benda: menangkap, melempar.
Dalam
mengembangkan kemampuan motoriknya, anak juga mengembangkan kemampuan
mengamati, mengingat hasil pengamatannya dan pengalamannya. Anak juga harus
memiliki keterampilan dasar terlebih dahulu sebelum ia mampu memadukannya
dengan kegiatan motorik yang lebih kompleks. Secara umum ada dua macam gerakan
motorik, yaitu gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus yang akan
diuraikan berikut ini.
1.
Gerakan Motorik Kasar Anak Usia Dini
Perekembangan motorik anak terbagi
menjadi dua bagian, yaitu gerakan motorik kasar dan motorik kasar dan
gerakan motorik halus. Gerakan motorik
kasar terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi sebagain besar bagian tubuh
anak. Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh
otot-otot yang lebih besar. Pengembangan gerakan motorik kasar juga memerlukan
koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu yang dapat membuat mereka
dapat meloncat, memanjat, berlari, menaiki sepeda roda tiga, serta berdiri
dengan satu kaki. Untuk merangsang motorik kasar menurut anak menurut Hadis
(2003) dapat dilakukan dengan melatih anak untuk meloncat, memanjat, memeras,
bersiul, membuat ekspresi muka senang, sedih, gembira, berlari, berjinjit,
berdiri di atas satu kaki, berjalan di titian, dan sebaginya. Gerakan motorik
kasar melibatkan aktivitas otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh anak. Gerakan
ini mengandalkan kematangan dalam koordinasi. Untuk melatih motorik kasar anak
dapat dilakukan, misalnya dengan melatih anak berdiri di atas satu kaki. Dalam
perkembangannya, motorik kasar berkembang lebih dahulu daripada motorik halus.
Hal ini dapat terlihat saat anak sudah dapat menggunakan otot-otot kakinya
untuk berjalan sebelum ia dapat mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk
menggunting dan meronce.
Tahap
–tahap Perkembangan Motorik Anak Usia Dini :
1.
Tahap Kognitif
Pada tahap kognitif, anak berusaha memahami keterampilan
motorik serta apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan satu gerakan tertentu.
2.
Tahap Asosiatif
Pada tahap asosiatif, anak banyak belajar dengan caara coba
– coba kemudian meralat olahan pada penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar
tidak melakukan kesalahan kembali dimasa mendatang
3.
Tahap autonomous
Pada tahap ini, gerakan yang ditampilkan anaak merupakan
respon yang lebih efisien dengan sedikit kesalahan . anak sudah menampilkan
gerakan secara otomatis
Pentingnya Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak USia Dini
Pertumbuhan fisik anak diharapkan dapat terjadi secara optimal
karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku sehari – hari. Secara langsung,
pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilan dalam bergerak. Secara
tidak langsung pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik motorik akan
mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.
Prinsip perkembangan motorik Anak Usia Dini
Ada 5 prinsip utama perkembangan motorik menurut Malina dan
Bouchard (1991)
a.
Kematangan
Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan
oleh kematangan syaraf yang mengatur gerak tersebut.
b.
Urutan
1.
Urutan pertama disebut perbedaan
yang mencakup perkembangan secara perlahan dari gerakan motorik kasar yang
belum terarah kegerakan yang lebih terarah sesuai dengan fungsi gerakan motorik
2.
Urutan kedua adalah keterpaduan
yaitu kemampuan dalam menggabungkan motorik yang saling berlawanan dalam
koordinasi gerak yang baik
c.
Motivasi
Kematang motorik memotivasi anak untuk melakukan aktivitas
motorik dalam lingkup yang luas. Motivasi yang datang dari dalam diri anak
perlu didukung dengan motivasi
yang datang dari luar.
d.
Pengalaman
Latihan dan pendidikan gerak pada anak usia dini lebih
ditunjukkan bagi pengayaan gerak, pemberian pengalaman yang membangkitkan rasa
senang dalam suasana riang gembira anak.
e.
Praktik
Beberapa kebutuhan anak usia dini yang nerkaitan dengan
pengembangan motoriknya perlu dipraktikkan anak dengan bimbingan guru.
2.
Gerakan Motorik Halus Anak Usia Tk
Gerakan motorik halus apabila gerakan hanya melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu saja dan
dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.
Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia TK, antara lain adalah anak mulai
dapat menyikat gigi, menyisir, membuka dan menutup retsluiting, memakai sepatu
sendiri, mengancing pakaian, serta makan sendiri dengan menggunakan sendok dan
garpu. Dalam melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan fisik
lain serta kematangan mental, misalnya keterampilan membuat gambar. Gerakan
motorik halus anak sudah mulai berkembang pesat di usia kira-kira 3 tahun.
Namun, saat anak berusia 4 tahun, ia sudah dapat memegang pensil warna atau
crayon untuk menggambar. Perbedaan jenis kelamin berpengaruh pada perkembangan
motorik anak TK. Anak perempuan lebih sering melatih keterampilan yang
membutuhkan keseimbangan tubuh, seperti permainan melompat tali (skipping),
atau melompat-lompat dengan bola besar (hoping). Sedangkan anak laki-laki lebih
senang melatih keterampilan melempar, menagkap dan menendang bola atau
berprilaku yang mementingkan kecepatan dan kekuatan. Ada beberapa kegiatan yang
dapat mengembangkan gerakan motorik anak, misalnya aktivitas berjalan di atas papan,
olahraga (melompat tali, renang, sepak bola, bulu tangkis, senam, bersepeda),
menari, atau bermain drama. Berikut adalah table daftar perkembangan motorik
anak usia TK, yaitu pada usia 3-4 tahun dan 5-6 tahun.
Perkembangan Motorik Anak Usia 3-4 tahun
Motorik Kasar
|
Motorik Halus
|
Menangkap
bola besar dengan tangan lurus di depan badan.
|
Menggunting
kertas menjadi dua bagian
|
Berdiri
dengan satu kaki selama 5 detik.
|
Mencuci
dan mengelap tangan sendiri
|
Mengendarai
sepeda roda tiga melalui tikungan yang lebar.
|
mengaduk cairan dengan sendok
|
Melompat
sejauh 1 meter atau lebih dari posisi berdiri semula.
|
Menuangkan air dan teko
|
Mengambil
benda kecil di atas baki tanpa menjatuhkannya
|
Memegang garpu dengan cara menggenggam
|
Menggunakan
bahu dan siku pada saat melempar bola hingga 3 m
|
Membawa sesuatu dengan penjepit
|
Berjalan
menysuri papan denga menempatkan satu kaki di depan kaki lain
|
Apabila diberikan gambar kepada
anak
|
Melompat
dengan satu kaki
|
Membuka kancing dan melepas ikat
pinggang
|
Berdiri
dengan kedua tumit dirapatkan, tangan di samping, tanpa kehilangan
keseimbangan
|
Menggambar lingkaran, namun
bentuknya masih kasar
|
Perkembangan
Motorik Anak Usia 5-6 tahun
Motorik
Kasar
|
Motorik
Halus
|
Berlari
dan langsung menendang bola
|
Mengikat tali sepatu
|
Melompat-lompat
dengan kakinbergantian
|
Memasukkan
surat ke dalam amplop
|
Melambungkan
bola tennis dengan satu tangan dan menangkapnya dengan dua tangan
|
Mengoleskan
selai di atas roti
|
Berjalan
pada garis yang sudah ditentukan
|
Membentuk
|
Berjinjit
dengan tangan di pinggul
|
Mencuci
dan mengeringkan muka tanpa membasahi baju
|
Menyentuh
jari kaki tanpa menekuk lutut
|
Memasukkan
benang ke dalam jarum
|
Mengayuh
satu kaki ke depan atau ke belakang tanpa kehilangan keseimbangan
|
C.
Mengembangkan Kemampuan Dasar
Motorik
Dalam
mengembangkan berbagai kemampuan dasar anak usia dini peran guru sangatlah
penting. Dalam merencanakan kegiatan fisik atau motorik seorang guru
membutuhkan latar belakang yang kuat untuk memilih kegiatan fisik atau motorik
yang bermakna dan sesuai bagi anak didiknya. Guru juga perlu menentukan tingkat
keberhasilan yang sesuai dengan kemampuan anaknya. Guru perlu mempelajarai
tingkat kemampuan anak didiknya sehingga dapat menentukan jenis kegiatan dan
ukuran keberhasilan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Guru
mempunyai peran yang penting dalam
pengembangan fisik motorik anak yang dapat dilakukan melalui bermain.
Disekolah, gurulah yang menentukan apa aktivitas fisik atau olahraga yang dapat
dilakukan anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Guru juga
berperan dalam menumbuhkan minat anak terhadap berbagai kegiatan motorikanak
seperti jenis olahraga, menggambar, melipat kertas dan lain – lain. Peran
gurulah yang dapat mengarahkan dan menumbuhkan minat anak untuk mengikuti semua
kegiatan fisik motorik tersebut dengan tujuan agar gerakan motorik kasar dan
halus anak dapat dikembangkan dengan baik.
Guru
dapat membantu mengembangkan minat dan rasa percaya diri anak dan perasaan
mampu melakukan berbagai kegiatan fisik motorik yang sesuai untuk anak TK.
Pengembangan motorik anak yang baik akan meningkatkan kemampuan daan kekuatan
otot – otot anak. Perkembangan kekuatan otot tersebut diimbangi dengan
perkembangan dalam mengkoordinasikan gerakan antara otot yang satu dengan otot
yang lain. Apabila gerakan motorik kasar anak dapat berkembang dengan baik
maaka keterampilan motorik halus yang telaah dimiliki anak juga akan meningkat.
Guru
perlu menentukaan tujuan yang akan dicapai. Guru perlu menentukan gerak dan
keterampilan yang perlu dikuasi anak melalui pelaaksanaan beberapa kegiatan
pembelajaran. Guru juga perlu menentukaan apa dan bagaimana cara menilai hasil
belajar anak serta melaporkan hasilnyaa kepada orang tua anak didik.
Guru
juga bertanggung jawab dalam membantu mengembangakan keterampilan motorik anak
TK dengan cara merencanakan dan mengatur secara baik,lingkungan belajar dan
proses belajar anak untuk mencapai tujuan pengembangaan motorik anak TK. Untuk
meningkatkan gerakaan motorik anak maka yang dapat dilakukan guru adalah :
1. Menyediakan peralatan atau
lingkungan yang memungkinkan untuk melatih keteramoilan motoriknya
2. Memperlakukan anak dengan sama
3. Memperkenalkan berbagai jenis
keterampilan motorik
4. Meningkatkan kesabaran guru karena
setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu keterampilan
5. Aktivitas fisik yang diberikan
keanak harus bervariasi
6. Berilah anak – anak aktivitas fisik
yang memungkinkan anak menikmati dan dapat mencapai kemampuan yang diharapkan
sesuai perkembangannya.
7. Saat melakukan aktivitas fisik yang
menempatkan anak bersama beberapa anak lain
Pertumbuhan
fisik adalah proses metaboloisme yang memerlukan masukan oksigen dan zat gizi,
serta beberapa zat penting lainnya. Proses ini berlangsung terus-menerus,
bersifat kompleks,unik dan mengikuti pola tertentu. Kekurangan gizi pada masa
anak – anak mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak saat ia dewasa. Guru perlu mempelajari jenis – jenis makanan yang bergizi dan jumlah
yang diperlukan untuk membantu optimalkan perkembangan fisik anak. Dengan
pembiasaan makanan yang baik anak akan tumbuh lebih kuat dan lebih sehat.
Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan
pendidikan di Taman Kanak-kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi
anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial
emosional, kognitif, bahasa, fisik-motorik, kemandirian, dan seni untuk
memasuki pendidikan dasar.
Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari
kemampuan fisik atau motoriknya maka guru-guru TK akan membantu meningkatkan
keterampilan fisik atau motorik anak dalam hal memperkenalkan dan melatih
gerakan motorik kasar dan halus anak, meningktkan kemampuan mengelola,
mengontrol gerakan tubuh, dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh
dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat
sehat dan terampil.
Sedangkan kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan
dapat dikembangkan guru saat anak memasuki lembaga persekolahan/TK adalah anak
mampu :
1. melakukan aktivitas fisik secara
terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan kesiapan untuk menulis, keseimbangan,
kelincahan, dan melatih keberanian.
2. mengekspresikan diri dan berkreasi
dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan
menjadi suatu karya seni.
Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak TK, guru dapat
menggunakan berbagai metode pembelajaran.
Metode merupakan bagian dari
strategi kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, metode dipilih guru
berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditentukan. metode juga
merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajran tertentu.
Setiap guru akan menggunakan metode,
sesuai dengan gaya melaksakan kegiatan pembelajarannya. Namun, harus diingat
bahwa pendidikan di TK mempunyai ciri khas sendiri. Oleh karena itu, ada
metode-metode yang lebih sesuai untuk digunakan di TK dibandingkan
metode-metode lainnya. Misalnya guru TK jarang sekali menggunakan metode
ceramah dikelasnya. Pemilihan metode juga ditentukan oleh karakteristik tujuan
kegiatan dan karakteristik anak yang akan diajar.
Karakteristik tujuan kegiatan pengembangan motorik anak TK
adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik anak, melatih anak gerakan-gerakan
kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan
koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh, dan cara hidup sehat.
Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak guru dapat
menetapkan metode-metode yang menjamin anak tidak mengalami cedera. Oleh karena
itu, guru perlu menciptakan lingkungan yang aman dan menentang, bahan dan alat
dipergunakan dalam keadaan baik, serta tidak menimbulkan rasa takut dan cemas
dalam menggunakannya.
Selain itu, dalam pemilihan metode untuk mengembangkan
keterampilan motorik anak, guru perlu menyusaikanya dengan karakteristik anak
TK yang selalu bergerak, susahy untuk diam, mempunyai rasa ingin tahu yang
kuat, senang bereksperimen dan menguji, mampu mengekspresikan diri secara
kreatif, mempunyai imajinasi dan senang berbicara.
Lebih
lanjut dalam menentukan metode untuk megembangkan keterampilan motorik anak,
guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah didalam atau diluar kelas,
keterampialan apaka yang hendak dikembangkan melalui berbagai kegiatan, serta
tema dan pola yang dipilih dalam kegitsn pembelajaran itu.
Penetuan tempat kegiatan akan menentukan pula peralatan yang
akan digunakan guru. Misalnya, untuk pengembangan motorik halus anak yang
bertujuan agar anak dapat dapat berlatih menggerakan pergelangan tangan dengan
menggambar dan mewarnai atau menggunting dan menempel maka guru dapat memilih
kegiatan yang diperlukan setiap anak, seperti gunting, kertas, pencil warna
atau buku-buku untuk pola yang akan diguting anak jumlah dan peralatan
diharapkan sesuai dengan jumlah ank sehingga setiap anak dapat berlatih
sendiri-sendiri.
Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh
keterampilan dan pola gerakan yang dilakukan anak, misalnya dalam kemampuan
motorik kasar anak belajar menggerakan seluruh atau sebagian besar anggota
tubuh, sedangkan dalam mempelajari kemampuan motorik halus anak belajar
ketetapan organisasi tangan dan mata. Anak juga belajar menggerakkan pergerakan
pergelangan tangan agar lentur dan anak belajar berkreasi dan berimajinasi.
Metode yang digunakan adalah metode kegiatan yang dapat
memacu semua kegiatan motorik yang perlu dikembangkan anak, seperti untuk
kegiatan motorik halus anak dapat diberikan aktivitas menggambar, melipat,
membentuk, meronce, dan sebagainya. Sedangkan utuk kegiatan motorik kasar anak
dapat belajar menangkap bola, menendang, melocat, melompat, dan sebagainya.
Guru saat mengembangkan perkembangan motorik anak adalah keamanan anak.
Misalnya, saat anak berlari-lari diluar kelas, anak-anak perlu didampingi oleh
beberapa guru untuk menjaga keamananya.
Untuk menerapkan beberapa metode yang sesuai utuk
pengembangan motorik anak guru perlu menentukan
dan merencanakan:
a. tujuan kegiatan
b. tema atau topic kegiatan
c. metode
d. tempat kegiatan
e. peralatan dan bahan yang akan
digambar
f. urutan langkah kegiatan apa saja
yang nantinya akan dilakukan guru dan anak didiknya.
selanjutnya,
guru perlu melaksanakan kegiatan yang
meliputi:
a. kegiatan pembukan/awal
b. kegiatan inti
c. kegiatan penutup.
Terakhir, guru perlu menentukan evaluasi hasil belajar anak
dengan menentukan dan mengembangan bentuk evaluasi untuk melihat kemampuan
anak. Ada beberapa metode pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan motorik
anak, misalnya metode bermain, karya wisata, demonstrasi, proyek atau pemberian
tugas.
Pemilihan suatu metode pembelajaran ditentukan oleh tujuan
yang dicapai anak, sedankan metode merupakan cara untuk mencapai tujuan
pembelajran tertentu. Untuk mengembangkan motorik anak guru dapat menerapkan
metode-metode yang akan menjamin anak yang tidak mengalami cedera dan
menyesusikannya degan karakteristik anak TK. Hal- hal yang perlu dilakukan guru
dalam pemilihan metode untuk meningkatkan motorik anak TK adalah menciptakan
lingkungan yang aman dan kegiatan yang menantang, menyediakan tempat, bahan dan
akat yang dipergunakan dalam keadaan baik, serta membimbing anak mengikuti
kegiatan tanpa menimbulkan rasa takut dan cemas dalam menggunakannya. Untuk memilih
metode pembelajaran yang sesuai tujuan pengembangan motorik anak. Selain itu,
metode ynag akan dipilih harus memungkinkan anak bergerek dan bermain karena
gerak adalah unsure utama pengembangan motorik anak.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6
tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan
karakter dan kepribadian anak.
Terdapat beberapa metode yang biasanya diterapkan
pada anak usia dini, antara lain : bermain, bercerita, bernyanyi, bercakap (
dialog dengan tanya jawab ), karya wisata, praktik langsung, bermain peran (
sosio-drama ), penugasan dan metode lainnya yang dianggap mampu mendorong
pembelajaran anak usia dini sehingga mencapai tujuan pembelajaran. Tidak satupun
metode pembelajaran yang lebih unggul daripada yang lainnya. Semua metode baik
asal sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan ketersediaan sarana belajar
anak.
B.
Saran
Ada banyak sekali metode pembelajaran
anak usia dini yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan motorik oleh
lembaga pendidikan, dan makalah ini diharapkan bagi para pendidik dapat lebih
menggali dan mengkaji kembali metode pembelajaran yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar