MAKALAH BIOLOGI
JARINGAN TUMBUHAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Biologi

Disusun
Oleh :
AJI
SAPUTRA
ARI
DAYAK. A
ASTINI
NOVI
SITI
ROHMAH
Kelas
XI IPA 2
SMA NEGERI 1 TUKDANA
Jl.
KRN III Desa Karangkerta
Tukdana
– Indramayu
2018/2019
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “ JARINGAN TUMBUHAN ”.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang
saya miliki. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada teman-teman dan kepada pihak yang membantu sehingga terselesainya
makalah ini.
Akhirnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa saya berharap dan berdoa agar makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi saya sendiri selaku sebagai penyusun dan umumnya bagi
para pembaca makalah ini. Amin
Indramayu, 18 Oktober 2018
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... .... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... .... ii
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A.
Latar
belakang .................................................................................................... 1
B.
Rumusan
masalah ............................................................................................... 1
C.
Tujuan
penulisan ................................................................................................ 1
BAB
II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A.
Pengertian
Jaringan Pada Tumbuhan .................................................................. 2
B.
Sistem
jaringan pada tumbuhan .......................................................................... 2
BAB
III PENUTUP ............................................................................................... 11
A.
Kesimpulan
......................................................................................................... 11
B.
Saran ................................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam dunia tumbuhan, 420 juta tahun
lalu muncul tumbuhan darat. Sejak itu tumbuhan darat berevolusi dengan cepat serta
mengembangkan struktur yang lebih rumit di bandingkan dengan alga, yakni
membentuk jenis sel, jaringan dan organ.
Secara umum dunia tumbuhan di bagi
menjadi tumbuhan berpembuluh (tracheophyta) dan tumbuhan yang tidak berpembuluh
(thallophyta). Tumbuhan berpembuluh terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama
mempunyai alat reproduksi tersembunyi sebagaimana di temukan pada
paku-pakuan. Kelompok ke dua mencakup tentang tumbuhan berbiji atau sering di
sebut dengan spermatophyta. Tumbuhan berbiji atau spermatopyta di bagi
menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji
tertutup (angiospermae). Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang paling
akhir muncul. Tumbuhan ini membentuk bagian utama dari vegetasi alam yang di
budidayakan di bumi.
Tumbuhan terdiri atas banyak lapisan sel
dan di bedakan atas berbagai fungsi kegiatan hidup. Sel-sel yang memiliki
bentuk , susunan dan fungsi yang sama di sebut jaringan.
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan
sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang
jaringan adalah histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari
perubahannya bentuk dan fungi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah
hitopologi.
Jaringan di miliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk
setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan
fungi (jamur), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat
membentuk struktur-struktur yang khas yang mirip dengan organ, seperti tubuh
buah dan sporofol.
B. Rumusan masalah.
Membahas
beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan dan apa saja
jaringan yang ada pada sebuah tumbuhan.
C. Tujuan penulisan
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang sistem jaringan
pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita tentang berbagai
jaringan pada tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana tumbuhan itu
hidup di alam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Pada
Tumbuhan
Jaringan
tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan
totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan
tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya
tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya, organisme tumbuhan ini
dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun
terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan
akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh
tumbuhan.
B. Sistem Jaringan Pada Tumbuhan
Seperti
organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai
jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal,
atau kompleks, yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar
jaringan, tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur
jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal,
jaringan pembuluh darah, dan sistem tanah jaringan.
1. Jaringan Dermal
Sistem
jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis umumnya satu
lapisan sel berdekatan. Hal kedua meliputi dan melindungi tanaman. Hal ini
dapat dianggap sebagai tanaman "kulit." Tergantung pada bagian
tanaman yang meliputi, sistem jaringan dermal dapat mengkhususkan diri sampai
batas tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang mengeluarkan lapisan yang
disebut kutikula yang membantu tanaman menahan air. Epidermis pada tanaman daun
dan batang juga mengandung pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di
epidermis mengatur pertukaran gas antara tanaman dan lingkungan dengan
mengontrol ukuran bukaan stomata.
Para
periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada tumbuhan yang
mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang berlapis-lapis yang
bertentangan dengan epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus
(phellem), phelloderm, dan phellogen (kambium gabus). Sel gabus adalah sel tak
hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk melindungi dan memberikan
isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi tanaman dari patogen, luka,
mencegah kehilangan air yang berlebihan, dan insulates tanaman.
2. Jaringan Dasar
Sistem
jaringan dasar mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan menyediakan
penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel parenkim
tetapi juga dapat mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma juga. Sel
parenkim mensintesis dan menyimpan produk organik di tanaman. Sebagian besar
metabolisme tanaman terjadi dalam sel. Parenkim sel dalam fotosintesis kontrol
daun. Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan pada tanaman, terutama pada tanaman
muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung tanaman sementara tidak menahan
pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya agen pengerasan
di dinding utama mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada
tanaman, tapi tidak seperti sel collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan
dan jauh lebih kaku.
3. Jaringan Vaskular
Xilem
dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh darah. Mereka
memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan diangkut di seluruh pabrik. Xilem
adalah terdiri dari dua jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan elemen
kapal. Tracheids dan elemen kapal membentuk struktur berbentuk tabung yang
menyediakan jalur untuk air dan mineral untuk perjalanan dari akar ke daun.
Sementara tracheids ditemukan di semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya
ditemukan di angiosperma. Floem terdiri sebagian besar dari sel yang disebut
saringan-tabung sel dan sel pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula
dan nutrisi yang dihasilkan selama fotosintesis dari daun ke bagian lain dari
tanaman. Sementara sel trakeid yang tak hidup, saringan-tabung dan pendamping
sel-sel floem yang hidup. Companion sel memiliki inti dan aktif gula
transportasi masuk dan keluar dari saringan-tabung.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan
ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi
yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan
dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
a.
Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda.
Merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embriona/tunas/ lembaga mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan
berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
·
jaringan ini cenderung
menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus
menerus kearah memanjang.
·
letak Jaringan ini di ujung
batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah
je dominansi apikal
·
Pertumbuhan jaringan meristem
primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
·
jaringan meristem primer
menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.
a.
Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari
jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan
jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada
di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda
dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan
meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar
sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem
sekunder yaitu kambium.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
1.) Meristem apikal adalah meristem yang terdapat
pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan
sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem
apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut
jaringan primer.
2.) Meristem interkalar atau meristem antara adalah
meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa.
Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan
(Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang
lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
3.)
Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan
skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan
bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga
sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada
pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar
dengan akar dan batang.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi,
jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk
jaringan lain.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam
a. Jaringan Epidermis
·
Jaringan
yang letaknya paling luar
·
Jaringan epidermis tersusun atas
sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar
sel.
·
Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta
sekitar epidermis pada sel penutup stomata
·
Bentuk sel jaringan epidermis
seperti balok
·
Mengalami modifikasi membentuk
aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
·
Pada tumbuhan yang sudah
mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki
jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis antara lain :
·
Pelindung/Proteksi
jaringan didalamnya
·
Tidak dapat ditembus air dari
luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis
·
Peresap air dan mineral pada akar
yang muda.
·
Oleh karena itu akar-akar yang
muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
·
Untuk penguapan air yang
berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabung
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabung
b. Jaringan
Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum
berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh
tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar
yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer
dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat
pada parenkim.
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit
batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim
bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang
mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan
dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam
antara lain:
·
Parenkim
asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan
berfungsi untuk fotosintesis.
·
Parenkim
penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda
sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam
sitoplasma.
·
Parenkim
air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada
tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan
sukulen.
·
Parenkim udara (aerenkim) adalah
jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel
yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
c. Jaringan
Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu

Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim
tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak
menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian
daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang
cukup untuk sel-sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder,
jaringan ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel
yang ekstensif.
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang
dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan
tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada
antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.

Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.
·
Penebalan lignin terletak pada
dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal.
·
Hanya ada sedikit ruang untuk
protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim).
·
Sel-sel yang terdiri dari jaringan
sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid.
·
Serat
atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang
membujur (longitudinal section; L.S.),
·
sedangkan sklereid atau sel batu.
Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung
serabut dan sklereid.
·
Terdapat pada bagian keras buah
dan biji. Bagian
bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel-sel batu (stone cell, sklereid).
·
Sebagian besar dinding sel
jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada
organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
·
Selain mengandung selulosa
dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya
menjadi kuat dan keras.
·
Sklerenkim terdiri dari dua macam
yaitu serabut/serat dan sklereid
d. Jaringan Pengangkut/
Jaringan Pembuluh
Jaringan
pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan
kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan
fungsinya. Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut
didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut
jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa
pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan
larutan ke seluruh tanaman
Floem
dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang
disebut cambium.
1. Xylem
Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan
trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan
pengangkut air. Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi
berdiameter lebih besar. Pada penampang melintang berkas
pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
2. Floem
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel
pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal
terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer
berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium.
Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan
metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan
metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan
yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera
kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit
dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit
kayu paling dalam.
Jaringan pengangkut (xilem dan floem)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan
terdiri atas dua macam, yaitu xilem dan floem. Kedua jaringan ini saling
mendukung satu sama lain dalam sistem transportasi
tumbuhan.
a. Xilem (Pembuluh Kayu)
tumbuhan.
a. Xilem (Pembuluh Kayu)
Xilem atau pembuluh kayu berfungsi
untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun. Xilem ini terdiri
atas sel-sel trakea, trakeid, serabut xilem, dan sel-sel jaringan parenkim
xilem.
Trakea yang mempunyai nama lain
elemen pembuluh, merupakan bagian dari xilem yang tersusun atas sel-sel dan
berbentuk tabung yang paling berhubungan pada ujung-ujungnya. Di bagian dinding
ujung sel trakea mengalami reduksi dan berubah menjadi lubang-lubang preforasi.
Berbeda dengan trakea, bentuk sel
trakeid adalah lancip dan panjang dengan keadaan dinding sel yang berlubang-lubang.
Lubang-lubang inilah yang kita kenal sebagai noktah. Keadaan dinding sel xilem
tebal, penebalan ini disebabkan oleh kandungan zat lignin (zat kayu) yang
membentuknya.
Pembentuk jaringan xilem yang lain
adalah serabut xilem. Serabut xilem tersusun oleh sel-sel yang panjang dengan
ujung yang meruncing. Keadaan dinding sel serabut xylem tebal dan memiliki
noktah yang lebih sempit jika dibandingkan dengan noktah pada trakeid. Sel-sel
jaringan parenkim pada xylem berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
b. Floem (Pembuluh Tapis)
Nama lain jaringan floem adalah
jaringan pembuluh tapis. Jaringan ini berperan penting dalam proses
pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, sel pengiring, parenkim, dan serabut
floem (sklereid).Sel-sel buluh tapis pada floem merupakan sel-sel yang
berbentuk tabung, bagian ujungnya berlubanglubang. Tabung buluh tapis ini akan
membentuk saluran yang saling berhubungan satu sama lain dari pangkal hingga ke
ujung tumbuhan. Saluran-saluran pembuluh ini berdekatan dengan sel-sel
pengiring.
Bentuk sel pengiring adalah
silinder. Ukuran sel-selnya lebih besar dibandingkan dengan sel-sel penyusun
buluh tapis. Sel-sel pengiring juga mengandung plasma yang pekat. Sel-sel yang
menyusun serabut floem bentuknya panjang dengan keadaan ujung-ujung saling
berimpitan. Keadaan dinding selnya tebal dan berperan sebagai penguat jaringan
floem.

Jaringan parenkim floem tersusun
atas sel-sel yang hidup dan memiliki dinding primer yang memiliki lubang-lubang
kecil bagian tersebut disebut noktah halaman. Sel-sel jaringan parenkim floem
ini tempat menyimpan zat tepung, damar, dan kristal-kristal pada tumbuhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan
tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan
totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan
tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan
defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme
tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi
itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul
membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya
sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Jaringan
adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada
tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih
dahulu. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem,
jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim,
jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.
B. Saran
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang
budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://erwinmakalah.blogspot.com/2017/10/jaringan-pada-tumbuhan.html
Soerodikoesoemo,
Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas
Terbuka, Depdikbud Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar