MENGANALISIS
CANDI PRAMBANAN
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya
Disusun
Oleh :
SITI
NURAIDAH
TAUFIK
SAMSUL
RIZAL
Kelas
XI IPS 4
SMAN 1 TUKDANA
INDRAMAYU
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca..
Harapan saya
semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang Bersifat membangun untuk
kesempurnaan Makalah ini.
Tukdana,
Oktober 2018
Penyusun,
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR
ISI ..................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A.
Latar Belakang .............................................................................................. 1
B.
Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB
II PEMBAHASAN .................................................................................. 2
2.1
Konsep ........................................................................................................ 2
2.2 Unsur ............................................................................................................ 2
2.3 Teknik .......................................................................................................... 2
2.4
Prinsip ......................................................................................................... 3
2.5
Bahan ........................................................................................................... 3
BAB
III PENUTUP........................................................................................... 4
KESIMPULAN
................................................................................................. 4
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................................................... 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Candi
berasal dari salah satu nama untuk Durga sebagai Dewi Maut. Sementara sarjana
berpendapat bahwa candi adalah bangunan pemakaman khusus untuk para raja dan
orang-orang terkemuka. Yang bdi kuburkan (bahasa Kawi; cinandi) disitu bukanlah
mayat melainkan sisa-sisa pembakaran mayat dan berbagai benda yang di sertakan.
Candi prambanan adalah salah satu
sumber arkeologi yang berada dijawa tengah, bercorak hindu berdiri
saat wangsa sailendra yang terletak didesa Karangasem, kecamatan Prambanan,
kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (Riyanto,2007:88) selain itu
Cleere(1989:10) berpendapat bahwa candi prambanan adalah sumber arkeologi yang
dimanfaatkan sebagai sarana wisata, pemanfaatan ini merupakan salah satu dari
tiga manfaat candi prambanan selain manfaat akademik dan ideologik.
Candi Prambanan merupakan salah satu objek yang diteliti oleh arkeologi.
Sedangkan arkeologi sendiri adalah ilmu pengetahuan yang merekontruksi
kehidupan masa lampau melalui benda-benda yang ditinggalkan (artefak, ekofak,
dan fitur).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep
Candi
Prambanan terletak di lingkungan Taman Wisata Prambanan, kurang lebih 17 km ke
arah timur dari Yogyakarta, tepatnya di Desa Prambanan Kecamatan Bokoharjo.
Lokasinya hanya sekitar 100 m dari jalan raya Yogya-Solo, sehingga ak sulit
untuk menemukannya. Sebagian dari kawasan wisata yang yang terletak \pada
ketinggian 154 m di atas permukaan laut ini termasuk dalam wilayah Kabupaten
Sleman. sedangkan sebagian lagi masuk dalam wilayah Klaten.
2.2 Unsur
Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah
kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi.
Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang
utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang
menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Candi ini adalah
termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di
Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur
bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada
umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47
meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.[3] Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi
Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
2.3 Teknik
Candi prambanan adalah kelompok percandian
hindu yang dibangun oleh raja-raja dinasti sanjaya pada abad IX tepatnya pada
tahun 778 tahun saka.Ditemukannya nama pikatan pada candi ini menimbulkan
pendapat bahwa candi ini di bangun oleh rakai pikatan yang kemudian di
selesaikan oleh rakai balitung berdasarkan prasasti berangka pada tahun 856 M.
“PRASASTUI SIWARGHA” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya
sebagai raja yang besar.Terjadinya perpindahan pusat kerajaan mataram ke jawa
timur berakibat tidak terawatnya candi-candi di daerah ini ditambah terjadinya
gempa bumi serta beberapa kali meletusnya gunung merapi menjadikan Candi
Prambanan runtuh, tinggal puing-puing batu yang berserakan.
2.4 Prinsip
Ada
sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang terbentuk nya candi ini. Alkisah,dahulu kala asal usul prambanan yaitu dari seorang lelaki yang bernama Bandung Bondowoso,ia sangat mencintai Roro Jonggrang.
Karena Roro Jonggrang tidak mencintai Bandung
Bondowoso ,Roro Jonggrang
meminta Bondowoso untuk membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam.Jika Bomdowoso mampu membuat 1000 candi dalam semalam
maka jonggrang bersedia menikah dengan Bondowoso.
Permintaan itu hampir terpenuhi,Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru membuat 999 arca pun berhenti meneruskan membuat arca.Karena Bondowoso mengetahui kelicikan Jonggrang lalu Bondowoso mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.
Permintaan itu hampir terpenuhi,Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru membuat 999 arca pun berhenti meneruskan membuat arca.Karena Bondowoso mengetahui kelicikan Jonggrang lalu Bondowoso mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.
2.5 Bahan
Pada
saat pemugaran, tepat di bawah arca Siwa di bawah ruang utama candi Siwa
terdapat sumur yang didasarnya terdapat pripih (kotak batu).
Sumur ini sedalam 5,75 meter dan peti batu pripih ini ditemukan diatas timbunan
arang kayu, tanah, dan tulang belulang hewan korban. Di dalam pripih ini
terdapat benda-benda suci seperti lembaran emas dengan aksara bertuliskan Waruna (dewa laut) dan Parwata (dewa gunung). Dalam
peti batu ini terdapat lembaran tembaga bercampur arang, abu, dan tanah, 20
keping uang kuno, beberapa butir permata, kaca, potongan emas, dan lembaran
perak, cangkang kerang, dan 12 lembaran emas (5 diantaranya berbentuk
kura-kura, ular naga (kobra),padma, altar, dan telur).

BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Beberapa hal yang dapat kami simpulkan berdasarkan
hasil karya wisata ilmiah ini antara
lain :
1.
Karya
wisata ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan siswa siswi mengenai candi prambanan yang ada di Yogyakarta.
2.
Objek
wisata yang dikunjungi bukan hanya memberi ilmu pengetahuan tetapi
melalui refreshing
dan pengalaman berinteraksi dengan touris dan penduduk asli
setempat.
3.
Dengan
demikian siswa siswi dapat mengambil manfaat dengan adanya karya wisata ilmiah
untuk lebih menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta pada sejarah
negaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar